Wawancara dengan Guru Matematika SMP
Narasumber : Erna Dwi Pangesti, S.Pd dan Sri Hastuti, S.Pd
Tempat : SMPN 21 Bandar Lampung
1. Bagaimana cara anda untuk meyakinkan kepada siswa bahwa pelajaran matematika itu menyenangkan ?
Membuat
proses belajaran mengajar menyenangkan dapat dilakukan dengan cara melibatkan
siswa secara aktif sebagai pusat pembelajaran, bukan guru sebagai pusatnya. Sehingga
siswa tidak merasa tertekan dengan pelajaran matematika. Menggunakan metode
yang sangat menyenangkan. Metide PAIKEM contohnya.
2. Apakah selama ibu mengajar ditemukan anak yang depresi/stress dengan pelajaran matematika ?
Alhamdulilah
selama mengajar belum ditemukan anak yang depresi dengan pelajaran matematika, ya
karena itu tadi, saya libatkan siswa secara aktif. Membagi menjadi beberapa
kelompok sehingga pelajaran bisa di lakukan dengan tutor sebaya. Jadi mereka
asyik saling bertanya dan menjawab pertanyaan dari temannya.
3. Metode apa yang digunakan saat proses belajar mengajar ?
PAIKEM
(pembelajaran aktif inovatif menyenangkan)
4. Bagaimana cara ibu memotivasi murid ?
Dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya untung rugi, diskon, dll. Diberikan contoh
penerapan misalkan sedang berbelanja. Dengan cara seperti akan terbina anak
yang berkembang secara kreatif ketika nanti terjun kemasyarakat langsung.
5. Bagaimana cara ibu agar murid tertarik dan mengikuti secara baik dengan pelajaran yang ibu berikan ?
Pertama
harus langsung diberikan gambaran tentang pengaplikasian dalam kehidupan
sehari-hari. Langsung terjun kelapangan.
6. Nilai moral apa yang bisa diterapkan dalam mempelajari matematika ?
Disiplin,
taqwa bertanggung jawab, dan jujur.
7. Apakah sekolahan ini selalu mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti ajang lomba seperti olimpiade matematika misalnya ?
Selalu
mengirimkan. Sudah masuk 30 besar, bahkan sudah ada yang peringkat 7 besar, itu
sudah merupakan prestasi yang membanggakan untuk standar sekolah kami. Sebelum mengikuti
perlombaan biasanya diberi bimbingan secara khusus selama 3 bulan. Di pilih
dari siswa siswi yang memang menpunyai bakat di bidang matematika.
8. Apakah disekolahan ini ada alat penunjang dalam melakukan kegiatan belajar sehari-hari ?, media pembelajaran misalnya.
Penunjang
utama tentunya dari siswa itu sendiri. Kemudian kami juga mempunya alat peranga
yang kita kenal dengan KIT. Alat peraga di sesuaikan denga kebutuhan materi
yang di ajarkan.
9. Bagaimana system penilaiana atau evaluasi yang di terapkan disekolah ini ?
Penilaian
ada tiga macam (penilaian proses) yakni, ulangan, tugas proses. Ulangan meliputi
UTS, UAS, ulangan harian. Dengan bobot penilaian. Tugas, proses dan ulangan harian
60%, UTS 20%, dan UAS 20 %.
10. Apakah ada reward pada anak yang berprestasi ?
Tentu
ada, karena hal ini dapat memotivasi dan memacu belajar siswa. Setiap yang
mendapatkan peringkat 1,2 dan 3 masing-masing kelas diberikan reward.
Analisis:
(oleh : Debi Pranata NPM.1411050268)
Menerapkan
metode yang menyenangkan kepada siswa dalam proses belajar mengajar merupakan
hal mutlak yang harus dilakukan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. Mungkin saat ini, ketika sedang
belajar mengenai metode kita acuh dan menganggap ini tidak penting. Tapi setelah
kita terjun ke dunia yang disebut mengajar barulah urgensinya dapat kita
rasakan. Ingat, bukan hanya penguasaan materi saja yang terpenting dalam
mengajar, tapi menguasai cara menyampaikan materi itu dengan baik, itu lebih
penting. Sejatinya manusia memiliki sifat paedagogik yakni belajar dan
mengajarkan. Jadi maksimalkan potensi tersebut.
Matematika
dikenal sebagai mata pelajaran abstrak dan kaku saat dipelajari, namun ketika
kita mengajarkan secara bersinggungan langsung dengan kehidupan sehari-hari,
maka itu akan menjadi daya tarik tersendiri. Tak jarang ketika kita mempelajari
suatu teori matematika kita bertanya-tanya. Untuk apa kita belajar seperti ini
? kayaknya gak ada guna buat hidup kita. mungkin seorang guru matematikapun ada
yang tidak mampu menjawab ketika ada seorang murid yang bertanya seperti itu ?,
lalu apa jawabanya ? jika matematika bukan merupakan suatu obyek kajian yang
penting dalam dunia pendidikan, tidak mungkin matematika dari zaman dahulu
sampai sekarang tetap di pelajari, bahkan sejak TK sampai di tingkat pendidikan
tinggi juga masih di ajarkan. Sebagian besar permasalahan yang ada di dunia
dapat terselesaikan dengan matematika. Admin sendiri kesulitan jika ada yang
bertanya seperti itu, tapi Coba anda sesekali berbincang dengan
mahasiswa/lulusan jurusan matematika murni atau buka buku matematika lihat
bagian soal-soal terakhir tentu akan kita temui soal-soal terapan yang
menyangkut kehidupan sehari-hari.
Kelemahan
di Indonesia, kita hanya diajarka untuk menyelesaikan soal-soal yang abstrak
semata. Secara terapan tidak diajarkan. Meminjam ucapan kang Maman dalam buku
membumikan matematika karangan Budi Manfaat “karena tidak diajarkan tentang
filsafat matematika, maka selamnya bangsa ini akan mejadi bangsa yang hanya
menjadi penikmat ilmu, bukan penemu ilmu ”. (admin merekomendasi untuk membaca
buku tersebut)
Banyak
sekali makna / pesan moral tersirat saat kita mempelajari matemtika. Matematika
melatih kita untuk berpikir teliti saat menyelesaikan sutu persolan. Maka dengan
sendirinya ketika menghadapi
permasalahan sehari-hari akan teliti dan tekun untuk menyelasaikannya. Mungkin
kita bisa denga mudah menyelasikan soal-soal limit atau integral. Namun pernahkah
kita mengaitkan cara menyelesaikan soal itu dengan permasalahan-permasalahan
kita. Dengan manipulasi misalnya. Coba anda renungkan …
Motivasi
sangat penting diberikan kepada siswa saat menjadi pengajar, tentunya motivasi
yang bersifat membangun bukan menjatuhkan. Siswa akan merasa termotivasi jika
ada reward ketika mendapat nilai terbaik. Namun tidak boleh menanamkan kepada
siswa belajar yang rajin agar dapat reward. Tapi tanamkan bahwa ilmu ini untuk
hidup dan ibadah.
Saran
untuk para penggelut di bidang matemtika, tulislah buku-buku matemtika yang
bukan buku pelkajaran. Saya pikir dengan begitu, pelajar akan akjrab dengan
mata pelajaran satu ini. Dan dapat mematikan stigma bahwa matematika itu rumit
dan membingungkan. Semoga Allah memprmudah langkah kita untuk melaksanakan niat
baik kita…. Aamiin.
Wawancara merupakan kegiatan mencari data secara langsung melalui narasumber sesuai dengan informasi apa yang kita dapatkan. belajar melalui berdialog lebih cepat untuk kita pahami ketimbang hanya membaca buku atau mendengarka saja. berikut wawancara serta analisis dari tugas individu mata kuliah psikologi pendidikan prodi pendidikan matematika FTK IAIN Raden Intan Lampung. dosen : Budy Sugandi, M.Sc.Ed
Post a Comment for "Wawancara dengan Guru Matematika SMP"