MEMPERBAIKI HIDUP
Malam ini, hingga sampai pukul sepuluh lewat empat belas menit tak juga aku merampungkan aktivitas rutinku setiap malam. Menyiapkan bahan ajar untuk besok salah satunya, belum ada satupun yang kelar. Dimulai aja belum.
Rasa-rasanya Allah sedang ingin dekat denganku, ingin mendengar curhatanku, ingin aku merintih dan mengaduh untukNya dan ingin melihatku melakukan ritual ibadah dengan porsi lebih dari biasanya.
Pelajaran terbesar yang aku dapatkan malam ini hasil muhasabah diri adalah fokus memperbaiki diri tapi acuh dengan kehidupan sekitar. Yaa Rabb.. aku mohon ampun atas semua yang telah berlalu ini. kesibukanku memperbaiki diri hingga aku tak sadar, menutup mata dan menutup telingaku yang masih sehat ini diukuranku sendiri, tapi nyatanya belum tentu dimata orang lain, lebih-lebih Tuhan yang maha Esa.
Engkau sapa aku dengan sapaan yang sejujurnya kurang aku senangi ya Rabb.. jujur.. Ah sudahlah aku tak ingin fokus dengan semua yang terjadi pada pribadi ini, aku berharap sahabat pembaca yang budiman dapat mengambil hikmah karena sudah memutuskan mampir dan mengklik judul tulisan ini.
Memperbaiki diri memang hal yang wajib dilakukan oleh siapapun itu orangnya. Baik ditinjau dari segi religius berupa dalil maupun ditinjau dari ilmu sosial, lebih-lebih dengan logika semata. Tapi memperbaiki diri sendiri juga salah besar, jika nyatanya tak ada nilai kebaikan yang ditularkan pada sekitar. Mesholeh/ah kan diri sendiri juga salah besar tanpa berusaha mensholehkan orang lain. harus seimbang dan beriringan, nggak boleh jomplang.
Aku jadi lebih mengerti konsep dakwah itu bagaimana? walaupun belum mengerti seutuhnhya. Dan lebih meyakini bahwa untuk menebar kebaikan tak harus menunggu jadi baik terlebih dahulu.
Dalam benak kadang tak jarang aku malu. Sudah fokus dan berkoar dengan khalayak ramai diluar sana. Sedang internal keluarga sedarah belum mendapat seruan itu. Tuhan, Aku ngaku salah. Ini salah aku. Yah walaupun ini bukan seratus persen salahku tapi aku turut berkontribusi mencipta semua yang terjadi.
Aku tahu Ya Rabb.. semua yang terjadi ini sudah kehendakmu, tak mungkin tak ada campur tanganmu dalam hal ini. Terimakasih, telah memberi pelajaran hebat hari ini.
Menghela nafas panjang mungkin bisa menenangkan diri nol koma nol nol nol satu persen. Tapi setelah perasaan tenang juga akan tetap bergejolak dihatimu, hadir kembali, menyapa, dan meminta untuk diselesaikan.
Aku ini ngakunya suka dengan kegiatan sosial, tapi aktivitas keseharianku jauh dari aktivitas sosial, tidak menyukai keramaian dan terlalu masa bodo dengan kegiatan orang lain jika tak ada sangkut pautnya dengan diri sendiri. Aku ini ngaku peduli tapi nyatanya orang-orang yang seharusnya secara nasab dan haknya mendapatkan itu tak jua kunjung mendapatkan itu.
Jika sudah demikian apa yang akan dirasa dan dilakukan?. Nulis juga semakin tak terarah apalagi teratur. Semangat semakin kendur. Dan akhirnya aku pada suatu kesimpulan juga solusi terbaik. ini dia:
JIKA MAU MEMPERBAIKI HIDUPMU, PERBAIKI SHOLATMU.
Masya Allah, semoga kita bisa memperbaiki sholat dan kehidupan kita
ReplyDelete