ALLAH IS THE GREATES – SEBUAH REFLEKSI KETUHANAN
sumber: wallpaperwave |
Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Yang memiliki seluruh kekayaan yang
ada dilangit dan dibumi,
Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam.
Allah, begitu besar nikmat yang
telah kau anugerahkan, namun jauh lebih besar rasa kufur yang kupanjatkan.
Allah, sebetulnya aku tahu bahwa segala yang kau tetapkan itu baik, namun
sering hatiku meratap, mulutku mengeluh, saat Kau beri aku sedikit ujian yang
tak seberapa. Allah, begitu pandai diri ini, pandai sekali membandingkan nikmat
yang Kau beri dengan orang lain.
Hamba mengaku ber Tuhan, Engkau Tuhanku,
tapi tak jarang dalam kehidupan hamba engkau ku nomor sekiankan. Seolah urusan
dunia hamba jauh lebih penting ketimbang berurusan dengan-Mu. Jangan mengamalkan
sunnah Mu, menjalankan kewajiban yang telah kau tetapkan saja masih
ogah-ogahan. Begitu keras hatiku Ya Rabb, sering kali diri ini begitu
bersemangat beribadah ketika berada ditempat umum, namun ketika sedang sendiri,
diri ini begitu semangat melakukan maksiat.
Dengan dalih Kau Tuhan Yang Maha
Pengampun, terus ku ulangi kemaksiatan itu. Setelah bermaksiat aku menyesal,
namun keesok ku ulangi kemaksiatan itu lagi.
Meskipun aku tahu bahwa berkata kasar
kepada orang tua adalah dosa besar, tapi sering kali aku dengan gampang
mengamalkan jenis dosa yang satu ini. Saat jauh inginnya dekat, saat dekat lupa
akan kerinduan-kerinduan dan kasih sayang yang dulu terpendam. Selalu saja yang
mereka lakukan kupandang sebagai suatu kecatatan. Bahkan disuatu ketika, aku masih
memiliki sedikit merasa malu memiliki orang tua seperti mereka.
24 jam dalam sehari yang kau
berikan, tidak ada sepertiganya yang kumanfaatkan untuk bercengkerama dengan Mu.
Aku lebih sibuk mempersiapkan urusan duniaku, seolah aku yakin akan hidup lebih
lama lagi, padahal tidak ada jaminan untuk itu. Sering aku menunda sholat hanya
untuk urusan dunia yang tidak seberapa, seolah deadline tugas yang diberikan atasan adalah segalanya melebihi
tugas yang diberikan oleh Mu. Padahal Kaulah atasannya segala atasan.
Kerasnya hatiku, kuyakini sebagai
dampak banyaknya maksiat kepada Mu. Seperti kebaikan, satu kemaksiatan juga
akan memunculkan kemaksiatan-kemaksiatan lain. Itu daftar dosa-dosa besar yang
kasat mata, belum lagi dosa-dosa yang hati ini tidak peka dan menyadari jika
itu sebuah dosa. Dosa-dosa kecil yang berasal dari hatiku, atau tingkahku yang
tak sengaja menyakiti hati makhluk lain.
Allah kau maha besar, tolong
genggam hatiku lebih erat lagi. Begitu iri diri ini dengan mereka yang bisa
bersemangat dan Kau ringankan untuk mengamalkan semua ajaran yang kau tetapkan.
Begitu iri diri ini melihat mereka yang begitu berlimpah bahagia juga dengan
berlimpah harta namun masih tetap berada dijalan Mu. Nah tak sadar aku mulai
membandingkan.
Ringankan diriku untuk beribadah
kepadaMU, jauhkan diriku dari segala bentuk kemaksiatan kepadaMu.
Post a Comment for "ALLAH IS THE GREATES – SEBUAH REFLEKSI KETUHANAN"