Cara Semesta Menjaga Kita
Pernahkah kita
berhenti sejenak dan merenung, betapa ajaibnya semesta bekerja untuk menjaga
kita? Dalam hiruk-pikuk kehidupan, seringkali kita terlalu sibuk mengejar
sesuatu yang mungkin belum tentu menjadi hak kita. Namun, jika kita benar-benar
membuka mata hati, semesta telah memberikan banyak tanda cinta dan penjagaan.
Bayangkan bagaimana
alam menyediakan segalanya untuk keberlangsungan hidup kita. Udara segar yang
kita hirup, air yang mengalir tanpa henti, tanah subur yang menghasilkan
makanan, dan matahari yang terus bersinar, semuanya diberikan secara cuma-cuma.
Kita hidup di dunia yang begitu murah hati. Bahkan, saat kita lalai menjaga
alam, semesta tetap memberikan yang terbaik agar kita bisa bertahan. Sungguh,
apa yang lebih layak dari itu selain rasa syukur?
Namun, semesta bukan
hanya tentang alam. Dalam kehidupan sosial kita, semesta juga bekerja dengan
caranya yang luar biasa. Kehidupan yang kita jalani ini dipenuhi dengan
hubungan, pertemuan, dan interaksi yang sering kali menjadi pemantik untuk
berbuat baik. Ya, mungkin kita sering khilaf. Mungkin ada saat-saat di mana
kita menyakiti orang lain, atau mungkin kita sendiri yang terluka. Tapi dari
situ, semesta mengajarkan pelajaran. Rasa sakit itu membentuk kita menjadi
pribadi yang lebih kuat. Kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun itu,
sering kali membawa dampak besar yang mungkin tidak langsung terlihat.
Semesta juga bekerja
melalui kebahagiaan dan kesedihan. Pernahkah kita berpikir, mengapa kesedihan
datang? Mungkin itu cara semesta untuk mengingatkan kita agar lebih rendah
hati, agar kita ingat betapa berharganya momen kebahagiaan. Sebaliknya,
kebahagiaan hadir sebagai hadiah yang patut kita rayakan. Semua yang terjadi
dalam hidup kita, baik suka maupun duka, adalah cara semesta menjaga
keseimbangan.
Ada banyak hal yang
bisa membuat kita bersyukur jika kita memilih untuk melihat dari sudut pandang
itu. Mungkin hari ini kita menghadapi masalah yang terasa berat, tapi tidakkah
kita selalu menemukan jalan keluar pada akhirnya? Tidakkah kita selalu dikuatkan
oleh hal-hal kecil yang tak kita sangka? Sebuah senyuman dari orang asing,
sapaan hangat dari teman lama, atau bahkan pelukan dari keluarga tercinta —
semua itu adalah cara semesta mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah
benar-benar sendirian. Bahkan dalam keadaan sendirianpun semesta tetap ada, ada
untuk kita dengan segala isinya.
Terima kasih, semesta.
Terima kasih untuk semua cara yang indah dan bahkan terkadang sulit, yang kau
gunakan untuk menjaga kami. Untuk setiap tetes hujan yang menyuburkan tanah,
untuk setiap angin sepoi-sepoi yang menyejukkan hati, untuk setiap pelajaran
hidup yang menguatkan jiwa. Kami mungkin tak selalu menyadari, tapi kau selalu
ada, menjaga dengan caramu yang sempurna.
Mari kita belajar
untuk lebih banyak bersyukur. Karena saat kita bersyukur, kita sebenarnya
sedang membuka diri untuk lebih banyak cinta dan keajaiban dari semesta. Dan
bukankah hidup ini menjadi lebih indah saat kita merasa dijaga?
Terima kasih, semesta.
Kami mengerti, meski kadang sulit, kau selalu tahu apa yang terbaik. Dan puncak
terimakasih adalah pada yang mencipta semesta, Allah.
Masyaallah. Tulisan yang sangat inspiratif
ReplyDeleteTerimakasih banyak mas Wandi.
Delete