Menjadi Versi Terbaik dengan Syukur dan Kata-Kata Positif
Setiap kali menatap cermin, ia selalu mengucapkan kalimat yang sama.
“Ih jelek!”
“Ih bodoh!”
“Ih payah!”
Jika dalam sehari ia menatap cermin seratus kali, maka seratus kali pula ia menghina dan merendahkan dirinya. Dalam sepekan ia telah menghina dirinya sebanyak 700 kali. Dalam sebulan ia telah merendahkan dirinya sebanyak 3000 kali. Dan dalam setahun, ia telah menyudutkan dirinya sebanyak 36.500 kali.
Kejam?
Jika ucapan adalah pisau, maka sepanjang tahun ia telah menikam dirinya sebanyak 36.500 kali.
Bagaimana tidak mati?
Jika ucapan adalah doa, maka sepanjang tahun ia telah berdoa untuk keburukannya sebanyak 36.500 kali. Bagaimana tidak dikabulkan?
Ia hancur, bukan oleh orang lain, tapi oleh dirinya sendiri. Ia dibunuh, bukan oleh orang lain, tapi oleh dirinya sendiri. Ia merasa tidak adil, tapi nyatanya dialah yang tidak adil pada dirinya sendiri.
Begitulah riwayat anak muda itu, mati mengenakan. Bukan tubuh, tapi hati dan jiwanya.
___
Di sudut bumi lainnya, seorang anak muda melakukan hal yang berbeda, setiap kali ia menatap cermin, ia berkata seperti ini.
“Alhamdulillah, aku cantik dengan caraku sendiri.”
“Alhamdulillah aku masih bisa belajar.”
“Alhamdulillah aku masih bisa berproses.”
Jika dalam sehari ia menatap cermin seratus kali, maka seratus kali pula ia bersyukur dan berbahagia atas karunia Tuhannya. Maka dalam sepekan, ia telah bersyukur sebanyak 700 kali. Dalam sebulan, sebanyak 3000 kali. Dan dalam setahun, sebanyak 36.500 kali.
Teduh?
Jika ucapan adalah pisau, maka sepanjang tahun ia telah menikam perasaan-perasaan negatifnya sebanyak 36.500 kali.
Bagaimana perasaan-perasaan itu tak akan habis?
Jika ucapan adalah doa, maka sepanjang tahun ia telah berdoa untuk kebaikan dirinya sebanyak 36.500 kali. Bagaimana tidak dikabulkan?
Baginya, kehidupan adalah tentang mengucapkan Alhamdulillah sebanyak-banyaknya, bukan malah mengeluh dan menggerutu.
Baginya, bukan dunia yang tidak adil, tapi manusialah yang membuatnya tidak adil dengan menetapkan standar-standar kebahagiaan yang tak ditetapkan penciptanya.
Begitulah riwayat anak muda itu menjalani masa mudanya dengan penuh kebaikan dan kebahagiaan.
___
Jadilah anak muda yang kedua, bukan yang pertama. Lihatlah dirimu dengan kacamata kesyukuran, bukan kekurangan.
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan.” (QS. Ad-Dhuha: 11)
Selalu temukan alasan untuk mengucapkan alhamdulillah pada setiap inci dirimu; pada bentuk tubuhmu, pada masa lalumu, pada kemampuanmu, pada keluargamu, pada momen-momen kehidupanmu, pada semuanya.
Alhamdulillah...
___
Dikutip dari Bab 3 buku salah saatu hal terjahat yang dilakukan manusia adalah meragukan dirinya sendiri. Disampaikan oleh: @febriawanjauhari dalam webinar Quran Talk IQF: Muhasabah akhir tahun – Seni mencintai diri sendiri.
Post a Comment for "Menjadi Versi Terbaik dengan Syukur dan Kata-Kata Positif"