Seni Mencinta Diri: Hal-Hal Jahat yang Kita Lakukan pada Diri Sendiri
Hidup adalah perjalanan panjang yang sering kali kita isi dengan berbagai pemikiran dan perasaan tentang diri sendiri. Namun, tanpa kita sadari, ada kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dapat menjadi bentuk penyiksaan diri jika dibiarkan terus menerus. Berikut adalah beberapa hal jahat yang mungkin pernah atau sering kita lakukan ke diri kita sendiri.
1. Menilai Diri Secara Parsial
Kebiasaan ini sering muncul saat kita hanya fokus pada satu sisi dari diri kita.
Melihat yang tidak bisa dilakukan, melupakan yang bisa dilakukan Kita cenderung memperbesar kekurangan dan mengabaikan kelebihan yang kita miliki. Padahal, setiap individu memiliki potensi yang unik. Jangan biarkan kekurangan menjadi penghalang untuk menghargai apa yang sudah berhasil kita lakukan.
Melihat masa sekarang, mengabaikan kemungkinan di masa depan Ketika terlalu fokus pada keterbatasan hari ini, kita lupa bahwa masa depan adalah ruang untuk pertumbuhan. Lihatlah diri sebagai seseorang yang sedang dalam proses, bukan hasil akhir.
2. Menggenggam Terlalu Lama
Apa yang kita genggam bisa membentuk siapa kita, termasuk pengalaman masa lalu dan penilaian orang lain.
Menggenggam dinginnya masa lalu, sampai-sampai membekukan diri sendiri Masa lalu yang penuh luka bisa menjadi beban jika terus dibawa. Lepaskan apa yang sudah berlalu dan berikan ruang untuk kehangatan baru dalam hidup.
Menggenggam panasnya penilaian orang, sampai-sampai membakar diri Penilaian orang lain sering kali tidak objektif dan bisa menyakitkan. Jangan biarkan kata-kata mereka menguasai pikiran kita. Kita memiliki hak untuk mendefinisikan diri kita sendiri.
3. Menyempitkan Wilayah Kesyukuran
Kesyukuran adalah jembatan menuju kebahagiaan, tetapi kita sering kali menyempitkan cakupannya.
Terlalu fokus pada hal-hal besar, mengabaikan hal-hal kecil Jangan hanya menunggu hal besar terjadi untuk bersyukur. Kebahagiaan sering tersembunyi dalam momen-momen kecil, seperti senyuman atau segelas kopi hangat.
Terlalu fokus pada yang disenangi, mengabaikan yang biasa-biasa Tidak semua hal harus luar biasa untuk dihargai. Nikmati juga hal-hal sederhana yang menjadi bagian dari keseharian kita.
Terlalu fokus pada yang belum dipunyai, mengabaikan yang sudah dipunyai Keinginan akan sesuatu yang belum kita miliki sering kali membuat kita lupa menghargai apa yang sudah ada. Berhenti sejenak dan lihat sekeliling, ada banyak hal untuk disyukuri.
4. Bertahan pada Ketidakbaikan
Kadang kita merasa terjebak dalam situasi yang sebenarnya bisa diubah.
Bertahan pada lingkungan yang tidak baik Lingkungan yang negatif bisa menguras energi dan menurunkan semangat hidup. Beranilah keluar dari tempat yang tidak mendukung pertumbuhanmu.
Bertahan pada kebiasaan yang tidak baik Kebiasaan buruk sering kali terasa nyaman, tetapi dampaknya bisa merugikan. Mulailah mengganti kebiasaan negatif dengan yang lebih bermanfaat.
5. Tidak Semua Harus Diiyakan
Penilaian, baik dari diri sendiri maupun orang lain, sering kali kita anggap sebagai kebenaran mutlak.
Penilaian kita tentang diri sendiri bukanlah kebenaran mutlak Pikiran kita bisa bias, terutama saat sedang lelah atau tertekan. Jangan percaya sepenuhnya pada pikiran negatif yang muncul.
Penilaian orang tentang kita boleh jadi benar, boleh jadi juga salah Pendapat orang lain hanyalah sudut pandang, bukan fakta. Ambil yang membangun, abaikan yang menjatuhkan.
6. Tidak Tahu Waktu
Waktu adalah elemen penting yang sering kali kita abaikan saat menghadapi pikiran atau emosi.
Memikirkan hal-hal rumit saat sedang lelah Saat tubuh lelah, pikiran cenderung menjadi negatif. Berikan diri waktu untuk beristirahat sebelum menghadapi masalah besar.
Terlalu memikirkan hasil saat sedang berproses Fokuslah pada langkah-langkah kecil dalam perjalanan. Memikirkan hasil akhir secara berlebihan hanya akan membuat kita kehilangan momentum.
“Jangan jadikan hati rumah tinggal untuk perasaan-perasaan negatif, cukup hanya sebagai rumah singgah.”
"Bentuk penyiksaan diri paling kejam adalah melihat diri berjalan menuju api-Nya dan kita malah tidak mencegahnya."
Mari perlakukan diri dengan lebih baik, penuh syukur, dan penuh cinta. Karena sesungguhnya, kita adalah ciptaan yang luar biasa, yang layak untuk hidup bahagia.
___
Kutipan dari webinar IQF: Seni mencintai diri oleh @febriawanjauhari
Post a Comment for "Seni Mencinta Diri: Hal-Hal Jahat yang Kita Lakukan pada Diri Sendiri"